Monday, October 1, 2007

Be hoNesT

Hmmm... kali ini dalam bahasa Indonesia ya... :D

Suatu ketika [ pada masa yang lalu / jadul
banget :D ], terdapatlah seorang bandit yang sangat bandit (halah, mbulet banget)... intinya, dia bernama si Badrun, yang sangat suka mencuri, pembohong kelas satu, dan juga penjudi yang ulung... [ lengkap banget sifat buruknya, mau nambahin?? :D ]...

Walaupun begitu, dia seringkali berfikir untuk bisa mengurangi, bahkan mengikis habis sifat buruknya tersebut [ realy nice idea, but never did happen :D ]... si Badrun selalu terpancing untuk melakukan semua kebiasaan buruknya tersebut, lagi, lagi, dan lagi.... Sampai suatu saat, si Badrun bertemu dengan orang yang sangat Bijak banget (si Badrun kok bisa tau ya, kalo tuh orang bijak banget??? :D)...

Orang bijak tersebut mendengarkan semua keluhan si Badrun tentang sifat-sifat buruknya yang sulit ia kendalikan... Akhirnya, orang bijak tersebut menganjurkan agar si Badrun untuk mengingat-ingat apa yang akan dikatakannya... yakni, "Jujur"... sehingga, orang bijak itu berharap si Badrun mengingat pesan itu saja sebelum melakukan hal apapun....

Awalnya, si Badrun benar-benar tidak percaya akan nasehat orang bijak tersebut, lha sifat buruknya sangat banyak, tapi kok obatnya cuma hanya dengan "Jujur"... tapi, si Badrun berupaya untuk mengingat pesan orang bijak tersebut...

Berikut ini rentetan kejadian yang menggugah hati si Badrun untuk benar-benar merubah jalan hidupnya....
  • Saat si Badrun sedang dalam perjalanan pulang, dia melihat ada seekor kambing tetangga yang tidak dijaga oleh pemiliknya... "Wah, rejeki nomplok nih...", pikir si Badrun. Tentunya, si Badrun mengingat apa yang dipesankan oleh si orang bijak, yakni "Jujur", akan tetapi dia berpikir tidak ada orang yang melihatnya, sehingga dia terpancing untuk mencuri kambing tersebut... (wah, si Badrun kok belum berubah??)
  • Setibanya dirumah, si Badrun kebingungan untuk menyembunyikan kambing yang dibawanya... Tentunya si kambing juga selalu mengembik ... sehingga, istri si Badrun mengetahui bahwa si kambing merupakan hasil kejahatan [ istilahnya agak sadis :D ] suaminya... tentunya si Badrun tidak bisa mengelak, karena untuk kali ini, si Badrun benar-benar mengingat dan melaksanakan nasehat si orang bijak untuk berkata jujur perihal kambing tersebut, sehingga si Badrun terpaksa mengembalikan kambing itu ke tetangganya... ("si Badrun ketahuan deh...") :D...
  • Tapi, belum juga jera dengan sifat bohong dan mencuri, kali ini si Badrun benar-benar kecanduan untuk berjudi dan minum-minum bersama teman-temannya... lha kok, sebelum berangkat dari rumah si Badrun dicekal dulu oleh istrinya, ditanya mau kemana dan akan melakukan apa??... [ hayo... jawab yang jujur lho Drun... :D ]... weleh-weleh, si Badrun benar-benar gak bisa berkutik dengan pertanyaan istrinya, akhirnya dia berkata jujur (cie... udah berubah nih... ) dan tentunya sang istri tidak mengizinkan suaminya untuk melakukan hal buruk itu... well, si Badrun pun gak jadi berbuat buruk deh.... [ congRat ya Drun... :) ].
Akhirnya, berangsur-angsur sifat si Badrun bisa berubah.... well, that's all the answer for Badrun's question about his bad habbit... Sehingga, tidak salah jika ada kutipan yang pernah saya baca adalah sebagai berikut :
  • "Kejujuran adalah dasar dari segala Kebajikan."

No comments: